Gara-gara Game Minecraft, 400 Sekolah di Inggris Dapat Ancaman Bom

21 March 2018 - by

Ratusan sekolah di Inggris terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar usai menerima email berisi ancaman bom. Teror tersebut, setelah ditelusuri, ternyata hanya berita bohong alias hoaks.

Kabar tersebut sempat membuat gaduh lebih dari 400 institusi akademis, yang langsung mengevakuasi dan meliburkan murid dan karyawannya setelah menerima email itu. Kepolisian Northumbia telah menyelidikinya dan mendapati email tersebut dikirim dari AS.

Advertising
Advertising

"Detektif sudah mengecek email-email yang muncul berdatangan berasal dari Amerika dan bisa memastikan bahwa ancaman tersebut tidak benar," menurut Polisi Departemen Northumbia, dilansir Kotaku.

Email tersebut dirancang si tersangka agar terlihat seperti dikirim dari VeltPvP, salah satu penyedia server yang tersedia dalam game Minecraft. Itu dilakukan agar layanan VeltPvP ditutup oleh pihak berwajib.

Menurut pengakuan salah satu tersangka kepada Sky News, email ancaman bom dibuat sebagai bentuk pembalasan mereka terhadap serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang dilakukan VeltPvP terhadap beberapa penyedia server game Minecraft lainnya. Sebanyak 24.000 orang menerima email dengan format yang sama tanpa mengetahui identitas sang pengirim.

Dari screenshot email yang beredar, terlihat nama VeltPvP di dalam bodi teks dan ada tulisan dalam bahasa Arab.

"Kami telah mengirim seorang murid dengan bom. Bom tersebut akan meledak dalam waktu 3 jam, jika kamu tidak mengirimkan 5.000 dolar AS ke payments@veltpvp.com," tulis pelaku dalam sebuah email.

Menanggapi hal tersebut, VeltPvP mengatakan email tersebut bukan berasal dari mereka. Pernyataan resmi sudah mereka sampaikan melalui akun Twitter-nya, membantah tuduhan keterlibatan teror bom tersebut.

"Kami tidak terlibat dengan ancaman bom yang dikirimkan ke lebih dari 400 sekolah di Inggris. Kami telah dilecehkan oleh sekelompok penjahat siber yang mencoba menjatuhkan kami. Kami meminta maaf kepada siapapun yang harus mengalami hal ini, tapi ketahuilah hal itu hoax," tulis VeltPvP.

Banyak laporan yang mengatakan bahwa ini disebabkan karena persaingan antar pemain Minecraft. CEO VeltPvP Carson Kalle, yang masih berusia 17 tahun, menjelaskan kepada Kotaku bahwa hal ini merupakan serangan dari satu pihak.

Ia juga menyatakan bahwa ada kemungkinan hal ini dilakukan oleh seorang pemain Minecraft yang pernah dilarang bermain di server VeltPvP.