Ilustrasi (Nintendo Labo)
Uzone.id - Anak-anak generasi 1990an, masih mengenal atau bahkan mengakrabi yang namanya Nintendo Entertaiment System (NES).
Lebih suka dipanggil Nintendo, konsol game ini ternyata tidak hanya memberikan masa lalu yang indah. Namun juga, kecerdasan yang semakin meningkat.
Kok bisa?
Para peneliti di Institut Max Planck membuat penelitian yang sampai dengan kesimpulan bahwa game meningkatkan di bidang-bidang yang penting untuk orientasi spasial, pembentukan memori, pemikiran strategis, dan keterampilan motorik halus.
Para peneliti melakukan tugasnya dengan membiarkan orang dewasa bermain "Super Mario 64" selama 30 menit sehari selama dua bulan.
Menggunakan magnetic resonance imaging (MRI), struktur otak para pemain diukur dan dibandingkan dengan peserta yang tidak bermain selama periode yang sama.
Baca juga: Mengenal Kimi Hime
Semakin menyenangkan peserta bermain, semakin banyak materi abu-abu di hippocampus kanan, korteks prefrontal dan bagian-bagian otak kecil meningkat.
Tidak hanya itu, gameplay di dunia Super Mario menurut studi oleh Universitas Brigham Young menunjukkan saudara kandung akan lbergaul lebih baik ketika mereka bermain video game bersama NES
"Ini membuktikan bahwa wilayah otak tertentu dapat dilatih secara khusus melalui video game," kata direktur penelitian, Simone Kühn, seperti dikutip Business Insider.
Pemain Nintendo Lebih Mudah BergaulAndrew K. Przybylski dari Universitas Oxford ingin tahu bagaimana video game memengaruhi perilaku psikososial.
Dia memeriksa ribuan anak-anak antara usia 10 dan 15 dengan meminta mereka untuk menulis setiap hari berapa jam yang mereka habiskan untuk bermain video game, setelah itu mereka mengikuti tes kepribadian.
Dia sampai pada kesimpulan bahwa orang yang mengonsumsi video game pada tingkat sedang memiliki "adaptasi psikososial" yang tinggi.
Baca juga: Game Paling Dinanti 2019
"Dibandingkan dengan yang bukan pemain, anak-anak yang biasanya bermain kurang dari sepertiga dari permainan waktu luang mereka setiap hari menunjukkan tingkat perilaku prososial dan kepuasan hidup yang lebih tinggi dan tingkat masalah perilaku yang lebih rendah, hiperaktif, masalah teman sebaya, dan gejala emosional,” sebutnya.
Pesan moralnya adalah, gak selamanya bermain konsol game itu buruk ya bu-ibu, pak-bapak.