Menkominfo: Gamer Mobile Legend Jarang Pakai Karakter Gatotkaca
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyindir para pemain game (gamer) Mobile Legend yang jarang menggunakan karakter Indonesia, seperti Gatotkaca. Hal tersebut dikatakan Rudiantara saat membuka Southeast Asia Cyber Arena (SEACA), di Jakarta, Rabu (17/10).
Rudiantara yang juga memiliki akun Mobile Legend ini mengatakan, para pemain game saat ini lebih senang dengan karakter asing, seperti Hanabi. Dia berharap ke depannya penggila Mobile Legend akan terbiasa dengan karakter lokal. "Tidak apa-apa, awalnya masih pakai karakter asing karena tak terbiasa (dengan karakter) Indonesia, suatu saat ada yang pakai," kata dia.
Di luar karakter lokal, pemerintah akan terus mendukung pengembangan game dan ekosistem permainan online di Indonesia. Dari sisi Kominfo, pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk pengembangan infrastruktur internet yang cepat.
Rudiantara menargetkan, pada semester I 2019 mendatang proyek Palapa Ring akan selesai dan mulai beroperasi. Dengan adanya fasilitas tersebut, gamer di Papua pun dapat memainkan permainan online dengan kecepatan internet maksimal. "Saya harap (gamer) bukan hanya dari kota besar tapi dari daerah," kata dia.
(Baca: Rudiantara Pastikan Palapa Ring Rampung Awal 2019)
Selain itu untuk mendukung pengembangan game online dan e-sport lebih serius, Rudiantara telah berbicara dengan Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi agar gamers jadi atlet resmi di perhelatan Asian Games 2022 di Hang Zhou, Tiongkok. Hal ini untuk mengantisipasi dipertandingkannya permainan seperti Mobile Legend sebagai cabang yang dapat mendulang emas. "Teman-teman juga siap berdisiplin untuk menambah medali emas," kata dia.
Menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, saat ini sudah ada game yang dikembangkan Indonesia dan masuk konsol ternama, seperti Ultra Space Battle Brawl yang dimainkan di Nintendo Switch. Permainan ini dikembangkan oleh Mojiken Studio asal Surabaya. "Ke depannya selain Mobile Legend, kita bisa pakai game sendiri karena kemampuan anak bangsa luar biasa," kata dia.
(Baca: Potensi Pasar Gim Indonesia Rp 55,5 Triliun pada 2022)