Menyambut Kembalinya Captain Tsubasa
Setelah tiga bulan menunggu sejak diumumkan pertama kali pada 13 Desember silam, serial anime populer Captain Tsubasa akhirnya resmi tayang perdana di Jepang pada Selasa (3/4/2018) kemarin. Dibuat untuk menyambut turnamen Piala Dunia Rusia 2018, versi teranyar serial anime ini akan mengadaptasi kembali materi manga (komik) Captain Tsubasa dari permulaan dan menjanjikan kualitas gambar yang lebih baik dari pendahulunya.
Bermula dari Piala Dunia 1978
Yoichi Takahashi adalah orang di balik kesuksesan Captain Tsubasa. Seperti anak-anak Jepang umumnya, mangaka yang lahir pada 1960 ini awalnya bercita-cita menjadi pemain baseball (baseball memang merupakan olahraga nomor satu di Jepang). Namun, perlahan-lahan mimpinya itu ia tinggalkan dan mulai memfokuskan diri pada hobinya yang lain, yaitu menggambar.Mulanya salah satu tema yang digarap Yoichi saat pertama-tama membuat manga adalah tentang baseball. Namun, karena tema baseball sudah banyak, Yoichi memilih mengambil topik sepakbola—tema olahraga yang masih jarang disentuh mangaka lain saat itu.Dalam wawancaranya dengan Yoshihiro Iwamoto, komentator sekaligus editor majalah bola di Jepang, Nippon.com, Yoichi mengungkapkan alasannya memilih sepakbola dibanding baseball. Menurutnya, semua itu bermula ketika ia menonton Piala Dunia 1978 Argentina di televisi. Baca juga: Tangan Midas Sutradara Anime Makoto Shinkai “Sewaktu duduk di bangku kelas tiga SMU, saya menonton Piala Dunia 1978 Argentina di televisi dan menemukan [sepakbola] merupakan olahraga menarik. Tergerak rasa ingin tahu, saya lantas melakukan riset kecil-kecilan. Dari situ saya tahu ternyata sepakbola lebih populer di Eropa ketimbang baseball, dan jumlah pemainnya jauh lebih besar. Sepakbola pun ternyata merupakan olahraga nomor satu di dunia,” kenangnya.Captain Tsubasa terbit kali pertama di Weekly Shonen Jump sebagai episode tunggal saat Yoichi berusia 20 tahun. Baru setahun kemudian, tepatnya pada 1981, Captain Tsubasa mulai diterbitkan sebagai serial di majalah yang sama sampai 1988. Ketika dikumpulkan serial tersebut mencapai 37 volume.Melihat potensi pasar yang dimilikinya, Captain Tsubasa lantas diadaptasi ke dalam anime oleh Tsucida Production pada 1983 yang bertahan sampai 1986. Mengikuti manga-nya yang menerbitkan sampai belasan sekuel, adaptasi ke dalam anime pun terjadi beberapa kali. Baca juga: Misteri Terbesar Piala Dunia: Raibnya Trofi Jules Rimet Komik Captain Tsubasa sudah terjual 82 juta kopi di seluruh dunia. Berdasarkan polling yang dilakukan TV Asahi pada 2005, serial anime Captain Tsubasa duduk di peringkat ke-41 dalam daftar 100 serial anime paling populer.Menjadi Duta Sepakbola
“Saya ingat saat masih kanak-kanak, kami tidak dapat menangkap sinyal televisi dengan baik [di rumah], namun semua orang di sekolah sedang ramai membicarakan serial kartun Jepang tentang sepakbola. Saya mulai bermain bola karena [kartun ini] ... saya suka sekali kartun tersebut.”Pengakuan itu milik Fernando Torres dan kartun yang disebutnya itu adalah Captain Tsubasa. Torres rupanya tak sendiri dalam hal ini. Merujuk Eif Soccer, beberapa pemain bintang seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Alessandro Del Piero pun ikut terinspirasi oleh serial anime asal Jepang tersebut.Jutaan anak-anak dan remaja di seluruh dunia memang pernah terkena demam Captain Tsubasa pada masanya. Stephen Chow, aktor sekaligus sutradara asal Cina yang pernah mengakui bahwa film sukses Shaolin Soccer (2001) yang dibintangi sekaligus dibesutnya itu terinspirasi oleh Captain Tsubasa, pernah berujar bahwa “anime tersebut sangat populer di Hongkong sepuluh tahun lalu (1993). Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun menyukainya.”Tak heran jika kini Captain Tsubasa lebih dari sekadar kartun, namun sudah menjadi semacam institusi, terutama di negeri asalnya. Menurut Yoshihiro Iwamoto, banyak kalangan dan fans sepakbola di negeri sakura itu mengakui bahwa tanpa Tsubasa perkembangan persepakbolaan Jepang tidak akan mungkin terjadi. “Ketika manga Captain Tsubasa terbit pertama kali 1981, Jepang tak memiliki liga sepakbola profesional. Sekarang [2016] kami memiliki liga yang kuat dan timnas Jepang biasanya lolos ke Piala Dunia,” ujar Yoichi Takahashi kepada Diario AS. Baca juga:- Piala Dunia Perancis 1938 dan Blunder Kesebelasan Brazil
- Joe Gaetjens: Mimpi Buruk Inggris di Piala Dunia 1950