Pasar Game dan Aplikasi Indonesia Capai Rp 9,3 Triliun
Uzone.id - Menurut Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf), Hari Sungkari, industri game dan aplikasi di Indonesia pada 2016 mencapai USD 600 - 700 juta, atau setara dengan Rp 9,3 triliun.
Ya, game memang bukan lagi sekadar media hiburan. Di dalamnya juga terdapat nilai ekonomi yang dapat memacu industri kreatif yang terus tumbuh tiap tahunnya.
Pada 2014 misalnya, BeKraft mengatakan nilai game dan aplikasi mencapai USD 181 juta. Sementara di 2015 tumbuh menjadi USD 321 juta, dan USD 600 - 700 juta di 2016.
Game dan aplikasi juga ternyata telah menyumbang satu persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif di 2015 yang nilainya sebesar Rp 700 triliun.
"Target 2017, kontribusi aplikasi dan games naik 2 persen. Makanya kami terus mendorong games developer lokal untuk menciptakan game yang mengangkat kearifan lokal," kata Hari yang ditemui uzone.id di peresmian Indonesia Games Championship di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (23/2).
Indonesia Games Championship sendiri merupakan sebuah kompetisi game yang digagas oleh Telkomsel. Acara ini diprediksi akan diikuti oleh 10 ribu gamer Tanah Air yang membuat menjadi turnamen game terbesar di Indonesia.
Ada pun game yang akan dipertandingkan antara lain Dota-2, Point Blank, dan World of Tank untuk kategori game PC. Lalu ada Vainglory, Clash Royale, Crisis Action, dan LINE Let’s Get Rich di kategori Mobile. Total hadiah yang disediakan mencapai Rp 500 juta.
Ajang tersebut juga menjadi salah satu upaya Telkomsel dan BeKraf untuk menumbuhkan para pengemang game di Indonesia dengan cara, memberi sesi bimbingan dari pakar, memberikan pandangan mengenai industri game di Indonesia dan dunia.