Pemilik Game Valorant PHK 530 Karyawan, Apa Alasannya?
Uzone.id – Gak cuman startup dan perusahaan teknologi saja yang saat ini sedang terguncang, industri gaming juga kecipratan badai PHK di awal tahun ini.
Yang paling baru, developer game populer Valorant dan League of Legends, Riot Games, masuk list perusahaan yang melakukan PHK karyawan. Gak tanggung-tanggung, putaran PHK ini berimbas ke lebih dari 500 karyawan.
“Hari ini saya membagikan sebuah keputusan yang kami harap tidak pernah kami ambil sebelumnya. Dengan keputusan ini, kami akan memangkas sekitar 530 posisi secara global yang mewakili 11 persen karyawan kami,” kata CEO Riot Games, Dylan Jadeja di blog resmi mereka, Senin (22/01).
Dylan menambahkan, “Sayangnya, ini berarti kami harus mengucapkan selamat tinggal kepada banyak kolega dan teman berbakat di semua divisi Riot.”
Baca Juga :
PHK Karyawan, Xendit Fokus Kejar Pertumbuhan Bisnis
Pemangkasan ini dilakukan Riot Games karena biaya perusahaan yang terus membengkak di tengah investasi yang tidak membuahkan hasil maksimal.
“Beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan kami. Biaya yang kami keluarkan juga telah meningkat,” kata Dylan.
Saking meningkatnya biaya yang mereka dikeluarkan, Riot Games mengaku tidak lagi memiliki ruang untuk bereksperimen, dimana hal ini sangat penting bagi industri kreatif seperti mereka.
Bagi karyawan yang terkena PHK, Riot Games akan memberikan pemberitahuan lewat email dan melakukan meeting dengan pemimpin mereka. Selanjutnya, mereka akan mendapat beberapa benefit mulai dari pesangon senilai 6 bulan gaji, uang bonus, layanan kesehatan, uang kesejahteraan, perangkat laptop bagi yang tidak punya, dukungan karir, program kesehatan mental, dukungan visa, dan akses ke email Riot.
Dylan mengatakan kalau minggu ini tidak mungkin menjadi minggu yang normal, sehingga ia mengajak para karyawan untuk membatalkan pertemuan selama beberapa hari kedepan saat perubahan ini.
Baca Juga :
PHK Belum Berakhir di Google, Bakal Terus Berlanjut Sepanjang 2024
Selain itu, Dylan juga meminta karyawan lain untuk menghormati para karyawan yang terkena dampak dari perubahan ini.
“Harap hormati mereka yang mungkin mengalami kesulitan dan beri mereka ruang untuk berproses,” kata Dylan.
Keputusan ini tidak diambil secara dadakan oleh perusahaan, ternyata selama beberapa bulan terakhir Riot Games melakukan upaya agar menghemat biaya perusahaan. Salah satunya memperlambat perekrutan dan bahkan menghentikan perekrutan karyawan baru.
Sayangnya, cara ini tidak menyelamatkan karyawan Riot Games dan harus menerima nasib pemangkasan di awal tahun ini.