Penjelasan PBESI Terkait MPL ID Season 10 yang Tak Berizin
Uzone.id - Turnamen Mobile Legends: Bang Bang Professional League atau MPL Season 10 yang telah digelar di tahun lalu tiba-tiba menjadi bahan perbincangan publik. Pihak penyelenggara mendadak meminta maaf secara terbuka kepada Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) pada Minggu (29/1).
Pihak MPL mengakui kelalaiannya telah menyelenggarakan kompetisi MPL Indonesia Season 10 tanpa adanya izin dan rekomendasi dari PBESI. Pihak MPL pun mengakui PBESI sebagai satu-satunya induk organisasi cabang olahraga eSports yang diakui pemerintah Indonesia.
“Kami mengakui dan sepenuhnya menyadari bahwa hal tersebut merupakan kesalahan kami akibat ketidaktelitian kami,” cuit akun resmi MPL Indonesia di Twitter.
“Oleh karena itu, Kami berjanji dan berkomitmen bahwa Kami akan mematuhi seluruh peraturan dan/atau kebijakan PBESI maupun peraturan dan/atau kebijakan lainnya terkait olahraga prestasi dalam hal ini eSports di Indonesia, agar kami dapat selalu memberikan yang terbaik bagi komunitas eSports di Indonesia,” jelas MPL Indonesia.
Baca juga: Daftar Juara dan Hadiah di M4 World Championship Mobile Legends
Turnamen MPL sendiri merupakan kompetisi eSports resmi sekaligus menjadi level tertinggi yang diselenggarakan oleh Mobile Legends. Mengingat eSports sudah diakui sebagai cabang olahraga prestasi yang resmi oleh pemerintah Indonesia, maka setiap kompetisi yang diadakan di tanah air pun harus mendapatkan izin dan rekomendasi dari PBESI.
Hal ini dijelaskan oleh Ashadi Ang, selaku Kabid Humas PBESI kepada tim Uzone.id pada Selasa (31/1). Ia mengatakan, berdasarkan Pasal 52 Undang-undang (UU) No.11 Tahun 2022, penyelenggaraan kejuaraan olahraga wajib memenuhi persyaratan teknis kecabangan, kesehatan, keselamatan, ketentuan daerah setempat, keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik.
Kemudian pada Pasal 54 ayat 1 UU No.11/2022, penyelenggara kejuaraan olahraga yang mendatangkan langsung massa penonton wajib mendapatkan rekomendasi dari induk organisasi cabang olahraga yang bersangkutan dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca juga: Mengenal Karrie, Hero Paling OP di M4 World Championship
“Contoh, penyelenggaraan turnamen sepakbola wajib melaporkan dan mendapatkan izin dari PSSI, turnamen bulutangkis wajib mendapatkan izin dari PBSI, dan seterusnya,” katanya.
Adapun UU No.11/2022 tentang keolahragaan yang mengatur penyelenggaraan olahraga prestasi di Indonesia ini telah disahkan dan berlaku pada 16 Maret 2022.
Tertuang juga di peraturan PBESI
Ashadi juga menjelaskan, aturan terkait izin ini juga tertuang pada Peraturan PBESI No.34/PB-ESI/B/VI/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Esports di Indonesia.
Dalam aturan ini, PBESI membagi turnamen eSports menjadi 3 kategori berdasarkan skala hadiah utama. Kategori turnamen eSports yang besar memiliki total hadiah lebih dari Rp100 juta, skala menengah total hadiahnya Rp15 juta sampai Rp100 juta, dan turnamen skala kecil dengan total hadiah di bawah Rp15 juta.
Di aturan ini, turnamen eSports besar dan menengah diwajibkan untuk mendapatkan izin dan rekomendasi dari PBESI. Sedangkan turnamen skala kecil dengan total hadiah di bawah Rp15juta tidak wajib melakukannya.
Ia pun menjamin, pengajuan izin penyelenggaraan kompetisi kepada PBESI dapat dilakukan dengan mudah dan bebas biasa. Soal pengajuan, bisa melalui platform Garudaku.
“Perlu kami tegaskan bahwa Undang-Undang dan regulasi disusun dan diterapkan untuk mendukung ketertiban, termasuk melindungi hak serta kewajiban pihak-pihak yang terlibat di dalamnya,” terang Ashadi.
Baca juga: Mimpi PBESI: Jadikan Indonesia Kiblat eSports Dunia
“Dengan melakukan pendaftaran dan izin, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan hak dan kewajiban dapat terpantau. Termasuk, unsur-unsur penting seperti kesehatan, keamanan, hingga jaminan kepentingan publik dapat diantisipasi dengan baik sejak awal,” jelasnya.
Tak cuma memberikan izin, PBESI juga akan memantau dan terdapat kemungkinan untuk memanggil para juara dari turnamen eSports guna kepentingan Seleknas, Pelatnas dan membela negara di kejuaraan-kejuaraan penting seperti SEA Games, Asian Games, hingga kejuaraan dunia yang resmi.
“Terhadap evaluasi yang dilakukan oleh Moonton dan komitmen mereka untuk mematuhi regulasi, dengan salah satunya memenuhi persyaratan perizinan untuk penyelenggaraan M4 yang digelar Januari 2023, PBESI memberikan apresiasi. Kami juga memberikan apresiasi kepada seluruh ekosistem yang dengan penuh komitmen menjunjung tinggi regulasi yang berlaku,” pungkas Ashadi.