icon-category Sport

Arsenal, si Meriam London Itu, Hancurkan Chelsea

  • 20 Jan 2019 WIB
Bagikan :

Arsenal menunjukkan keperkasaannya. Dalam laga pekan 23 Premier League musim 2018/19, mereka sukses menjungkalkan Chelsea di Stadion Emirates dengan skor 2-0.

Dalam laga yang digelar Minggu (20/1/2019) dini hari WIB tersebut, gol-gol Arsenal dicetak oleh Alexandre Lacazette dan Laurent Koscielny. Berkat kemenangan ini pula, Arsenal sukses mengumpulkan poin 44 dan berhasil menjaga asa bersaing dengan tim papan atas Premier League lainnya.

Dalam pertandingan ini, Arsenal menurunkan susunan skuat terbaik yang mereka punya. Alexandre Lacazette, Aaron Ramsey, dan Pierre-Emerick Aubameyang menjadi trio di lini serang. Granit Xhaka, Lucas Torreira, dan Matteo Guendouzi menjadi penjaga keseimbangan di lini tengah, sedangkan lini pertahanan dikomandoi oleh duet Sokratis Papastathopoulos dan Laurent Koscielny.

Di sisi lain, Chelsea juga menurunkan para pemain kunci mereka sejak awal. Lini depan diisi oleh trio Eden Hazard, Willian, dan Pedro. Mateo Kovacic dan N'Golo Kante mengisi lini tengah, dengan sosok Jorginho yang berperan sebagai poros. Lini pertahanan dipimpin oleh duet David Luiz dan Antonio Ruediger.

Begitu peluit babak pertama ditiup, gebrakan langsung dilakukan oleh Arsenal. Sebuah hal yang wajar, mengingat di laga ini mereka berstatus sebagai tuan rumah. Bukan cuma itu, kemenangan juga harus mereka dapat agar tempat mereka di peringkat lima yang direbut United bisa mereka rebut kembali.

Aubameyang, Lacazette, Ramsey, Torreira, dan Xhaka begitu aktif bergerak di awal laga. Mereka juga ditopang oleh pergerakan dari Sead Kolasinac dan Hector Bellerin, dua bek sayap yang selalu siap membantu penyerangan. Tekanan intens ini sempat membuat Chelsea kelimpungan. Mereka dipaksa untuk bertahan terlebih dahulu di awal laga.

Tekanan intens ini berbuah positif untuk Arsenal pada menit 14. Diawali umpan matang dari sisi kiri pertahanan Chelsea, Lacazette dengan apik menerima umpan tersebut di dalam kotak penalti Chelsea. Sedikit dribel saja sebelum akhirnya pemain asal Prancis itu melepaskan tendangan keras yang gagal dihalau Kepa Arrizabalaga. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Arsenal.

Setelah unggul, Arsenal sama sekali tidak mengendurkan tekanan. Jorginho selaku poros jadi pemain yang kerap ditekan oleh para pemain Arsenal. Ditekannya Jorginho ini mengganggu alur distribusi bola Chelsea. Akhirnya, bola lebih banyak dilempar ke sayap, dan berakhir jadi umpan silang yang dengan mudah dihalau Sokratis maupun Koscielny.

Memasuki menit 25, Chelsea mulai menaikkan garis pertahanan mereka. Tujuannya, mereka ingin menekan balik Arsenal. Memang, hal ini pada akhirnya membuat mereka mampu menguasai bola lebih banyak. Dampaknya, justru banyak ruang di sisi sayap yang bisa dieksploitasi Arsenal, sasaran empuk bagi Lacazette, Aubameyang, dan Ramsey yang berkecepatan tinggi.

Pertahanan Chelsea yang buruk ini akhirnya benar-benar menghadirkan petaka pada menit 39. Berawal dari umpan cungkil Sokratis, Koscielny sukses melesakkan bola ke gawang Chelsea. Bukan dengan kaki atau kepala, bek asal Prancis itu mengirimkan bola ke gawang Kepa menggunakan bahu. Ajaibnya, bola tetap masuk gawang, mengubah skor menjadi 2-0 untuk Arsenal.

Di sisa waktu babak pertama, Chelsea berusaha memperkecil ketertinggalan. Namun, sampai babak pertama usai, keunggulan Arsenal tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, Chelsea yang berada dalam posisi tertinggal langsung menekan Arsenal secara agresif. Sama seperti Arsenal di awal babak pertama, kali ini, Chelsea berusaha untuk membuat Arsenal merasa canggung ketika menguasai bola di lini pertahanan sendiri.

Berbeda dengan Chelsea yang panik, Arsenal dapat menghadapi tekanan serta gempuran dari para pemain Chelsea ini dengan lebih baik. Ruang eksplorasi Willian, Pedro, dan Hazard, mampu ditutup sedemikian rupa oleh para pemain bertahan Arsenal. Menyadari bahwa Chelsea mengalami kebuntuan, Sarri pun mulai melakukan perubahan.

Untuk menambah daya dobrak, Sarri memasukkan Ross Barkley dan Olivier Giroud, menggantikan Willian dan Kovacic yang dianggap sudah menurun penampilan. Arsenal merespons pergantian pemain Chelsea ini dengan apik. Mereka memasukkan Alex Iwobi dan Ainsley Maitland-Niles untuk menjaga intensitas tekanan.

Namun, cedera yang dialami Bellerin pada sekira menit 70 memaksa Unai Emery, pelatih Arsenal, melakukan pergantian ketiga. Mohamed Elneny dimasukkan untuk mengisi pos bek kanan yang ditinggalkan Bellerin. Melakukan tiga kali pergantian pemain membuat permainan Arsenal jadi lebih segar.

Ancaman demi ancaman kembali mampu mereka hadirkan. Di bawah tekanan intens yang dilepas Chelsea, mereka mampu membuat beberapa peluang yang mengancam gawang Chelsea. Di sisi lain, masuknya Giroud dan Barkley tidak membawa perubahan berarti di lini serang Chelsea. Hadirnya Callum Hudson-Odoi per menit 80 laga juga tidak banyak membantu.

Di sisa waktu 10 menit akhir babak kedua, tak banyak yang bisa dilakukan Chelsea. Pertahanan Arsenal semakin sulit mereka tembus, karena serangan yang mereka lepas seolah tidak bertenaga lagi. Arsenal juga sudah tidak bernafsu menyerang, hanya sesekali melancarkan serangan balik ketika ada kesempatan.

Sampai babak kedua usai, skor 2-0 untuk keunggulan Arsenal ini tetap bertahan. Arsenal pun sukses menduduki kembali posisi lima klasemen Premier League yang sempat dikudeta Manchester United. 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini