Candy Crush dkk Dilarang Tawarkan Fitur Berbayar kepada Anak-anak
Aplikasi video game, termasuk Candy Crush, akan dilarang menawarkan skema “bayar untuk menang” kepada anak-anak. Biasanya, anak-anak rela membayar untuk peningkatan fitur dan bonus.
Pelarangan tersebut bahkan akan ditetapkan dalam bentuk undang-undang. Senator Josh Hawley dari Missouri mengusulkan RUU untuk permainan yang secara eksplisit mencari uang dari pemain di bawah umur.
Selama ini, marak video game yang menargetkan anak-anak untuk mendulang uang. Praktik itu memaksa orang tua membayar sejumlah uang untuk pembelian fitur untuk meningkatkan bonus di sebuah game.
{Baca juga: Game Candy Crush Diangkat ke Layar Kaca}
“Ketika sebuah game dirancang untuk anak-anak, para pengembang tidak boleh memonetisasi kecanduan. Bakal ada undang-undang yang mengaturnya,” demikian pernyataan Hawley, dilansir New York Post.
Demikian pula, dikutip Telset.id, Jumat (10/5/2019), saat bermain game yang dirancang untuk orang dewasa, anak-anak harus dilindungi dari transaksi mikro yang kompulsif. Regulasi yang ditetapkan berlaku tegas.
Pengembang game yang secara sadar mengeksploitasi anak-anak harus menghadapi konsekuensi hukum. Undang-undang tantang hal tersebut telah dipaparkan pada Rabu (8/5/2019) lalu di hadapan pihak terkait.
{Baca juga: 11 Oktober, Candy Crush Debut di Android dan iOS}
Undang-undang tentang Perlindungan Anak-anak dari Permainan Abusif itu mengincar aliran pendapatan industri yang menguntungkan. Menurut para analis, potensi bisnisnya bisa bernilai lebih dari USD 50 miliar.
Sumber: NY Post
Artikel Candy Crush dkk Dilarang Tawarkan Fitur Berbayar kepada Anak-anak dan berita teknologi terkini lainnya bisa Anda dapatkan di Telset.
Beli voucher games yang mudah dan murah di uzone store
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini