Video Game Dinilai Bisa Bernuansa Adiktif Seperti Narkoba
Para ilmuwan menemukan, Fortnite dan video game yang bernuansi adiktif lainnya dapat mempengaruhi otak anak-anak dengan cara sama seperti alkoholisme atau penyalahgunaan narkoba.
Menurut penelitian California State University, anak-anak berisiko lebih tinggi karena otak mereka fleksibel. Rangkaian penelitian mereka mengungkapkan, sistem amigdala-striatal, bagian impulsif otak lebih kecil dan lebih sensitif untuk memproses rangsangan permainan lebih cepat.
Temuan-temuan yang dilaporkan Daily Telegraph, datang setelah sekolah dasar memperingatkan orang tua pada bahwa pendidikan anak-anak mereka dirusak oleh Fortnite.
Para guru menyebut, murid-murid yang lebih muda menjadi terobsesi dengan permainan, mempengaruhi konsentrasi mereka di sekolah. Sementara itu, orang tua melaporkan bagaimana Fortnite mengubah anak-anak yang biasanya tenang, menjadi terobsesi dengan senjata dan pembunuhan.
"Katakan seseorang melihat permainan video atau ponsel, sistem hadiah di otak ini menyala. Ini aktivasi yang sangat kuat dibandingkan dengan orang lain. Hal ini terkait dengan perubahan struktural dalam area otak yang lebih kecil pada orang yang merupakan pengguna yang berlebihan," kata Profesor Ofir Turel dari California State University, dilansir dari laman Daily Mail, Rabu (13/6).
Ia mengatakan, sistem yang lebih kecil dapat memproses asosiasi lebih cepat. Penelitian juga menemukan hubungan antara pemain video game berat berusia antara 13 dan 15, serta kemungkinan peningkatan menyalahgunakan setidaknya satu dari 15 zat, seperti amfetamin dan kokain.
"Pengembangan sistem penghargaan atau impuls jauh lebih cepat dibandingkan dengan pengembangan sistem kontrol diri. Ini berarti bahwa jika seseorang yang berusia 13 tahun, mereka akan memiliki sistem penghargaan yang matang, tetapi sistem pengendalian diri tidak berkembang dengan baik. Jadi mereka jauh lebih terdahulu untuk perilaku impulsif dan berisiko. Mereka membutuhkan perlindungan kita," paparnya.Sebelumnya pada Januari, Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi mengklasifikasikan 'gaming disorder' sebagai kondisi kesehatan mental.Berita Terkait
- Microsoft Rilis Gim XBox Terbaru Maret 2018
- Main Video Game Bantu Penyembuhan Penderita Strok
- Playkey Luncurkan Platform Cloud dengan Teknologi Blockchain
Berita Lainnya
- Tim F1 akan Dapat Panduan Baru Aerodinamika Mobil 2019
- Tim Ganjal Siap Bantu Pemudik Lalui Jalur Gentong
Beli voucher games yang mudah dan murah di uzone store
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini